Masalah Kompleks Tunas Bangsa Yang Harus Diperhatikan

0
683
Sebenarnya apa masalah terbesar yang kita hadapi dalam dunia pendidikan dan moral generasi muda?.Permukaan bisa saja masalah pndidikan,spesifikasinya pendidikan skolah dasar,tapi ketika melihat lebih dalam bisa jadi itu maslah rasial. Masalah sosial kompleks,kalau memang tidak,tentu saja sudah ada yang menyelesaikannya, karena selama ini kita hanya melihat sebatas di permukaan.

Lantas apa buah dari modernitas?

Diantaranya adalah pemikiranpemikiran serba kacau terhadap kehidupan. Pemikiran yang konon mutakhir dan serba bebas terbuka itu dengan congkaknya membunuh keteraturan-keteraturan, disiplin moral yang faktanya jauh lebih santun meski kolot dan kejadul-jadulan.
Daftar kemutakhirannya yang terus menerus menggeser nilai-nilai adab cukup memiriskan, yang lebih miris ialah ketika para remaja, yang katanya tunas bangsa harus rusak karena dampak modernitas. Berhenti bicara soal agama, pendidikan, politik, literasi, moralitas bagi mereka itu hanya omong kosong semata, sampai menulis berlembar-lembar, bicara berbusa-busa pun tak akan membuat kehidupan mereka kembali membaik.

Baca Juga : Ide Usaha Sampingan Untuk Pelajar dan Mahasiswa

Seperti api jauh dari panggang, soal gerakan perbaikan generasi, memgumpulkan tenaga relawan dari seglintir teman, atau kerja keras para guru yang berusaha sebaik mungkin memperbaiki pendidikan bangsa, yang pada akhirnya nihil pencapaian akibat sinetron, harus di akui, dampak sinetron tidak hanya mempengaruhi remaja kota maupun desa, semua rata di libas.
Coba tengok di desa, bahkan orangtuanya pun menggemari sinetron, coba tengok di kota, rumah-rumah besar itu kosong penghuni, orangtua yang sibuk dengan karirnya, dan anak yang sibuk bergaya hedon , hura-hura bareng teman-temnya, peduli amat dengan agama, moral, sopan santun, prestasi, fokus mereka hanya ingin menyamai idola-idola mereka yang ada di sinetron
Dalam hati bergedik nyeri jika kita melihat prilaku tunas bangsa masa kini, tawuran, pergaulan bebas, dan berbagai prilaku menyimpang lain nya, atau kasus-kasus anak SD yang sudah dewasa sebelum wktunya, bukan dewasa dalam pemikiran melainkan dewasa soal sex..
Tapi ketika kita tengok lagi, masalah semakin kompleks, ketika kita di tempat A, menemukan masalah soal pergaulan bebas, gaya hedon, dll, ditempat B akan menemukan masalah di pendidikan, ekonomi, penyimpangan sosial, pernikahan dini.

Baca Juga : Masalah Kompleks Tunas Bangsa Yang Harus Diperhatikan

Bagaimana dengan peran orangtua? mereka yang hidup di desa mungkin masalah terletak pada pendidikan, yang menganggap pendidikan bukan hal yang begitu penting hingga akhirnya nikah muda dianggap sebagai solusi meringankan beban karena keadaan ekonomi yang carut marut, 
Padahal kalau mau ditelisik lebih dalam, solusi demikian justru menimbulkan masalah yang berkepanjangan, ketika mereka menganggap menikah dini adalah solusinya, mereka lupa akibat yang akan timbul, seperti lahirnya keluarga baru yang belum mampu secara mental maupun ekonomi, beban lama yang orangtua mereka tanggung menurun kepada anak-anaknya, 
Bukan memutus rantai kemiskinan, malah menambah rantai kemiskinan yang baru. Inilah kenapa seharusnya pentingnya pendidikan difahami orangtua, lantas apakah setelah orangtua faham soal pentingnya pendidikan hal lain menjadi mudah? jawabannya TIDAK, kenapa? coba datang langsung ke plosok desa sana, bagaimana?

apakaha masih ada penduduk yang berpenghasilan dibawah sepuluh ribu ruapai perhari? apakah ada penduduk yang masih makan nasi karak? apakah masih ada dinding bambu yang ketika dingin anginnya menembus kulit hingga ke tulang? dan kemirisan lain? tentu saja jawabannya ADA.

Baca Juga : Saatnya Pemuda Milenial Menciptakan Lapangan Kerja

Omong kosong soal komunikasi orangtua dan kasih sayang orangtua ke anak di zaman yang serba moderen dan perkotaan, ketika para orangtua lebih mementingkan karir, saat itulah mereka sedang merusak anak mereka sendiri. Orangtua tak lagi menarik dijadikan panutan, orangtua bukan lagi sosok yang harus dihormati, mereka akan lebih mengidolakan artis-artis yang mereka tonton, uang jadi hal segalanya bagi mereka, seolah-olah kehidupan ini bisa dijentikan dengan mudah hanya dengan uang, karena apa? yang mereka lihat, begitulah yang akan membentuk pribadi seorang anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here