TEKS KHUTBAH IDUL ADLHA

0
1047
tulisan khutbah hari raya qurban

Assalamualaikum Wr.Wb. sebelum kita menyimak tentang TEKS KHUTBAH IDUL ADLHA mari kita sama-sama mensyukuri atas karunia Allah Swt. yang telah kita terima dengan ucapan “Alhamdulillahi robbil alamiin” sholawat yang seindah-indahnya semoga terhaturkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad Saw. dengan lantunan “Assholatuwassalamu alaika wa alaa aalika yaa sayyidii yaa rosulallah” dengan penuh harap semoga kita selalu mendapatkan syafaatnya di dunia ini hingga di akhirat kelak Amiin.

الخُطْبَةُ الأُوْلَى لِعِيْدِ الْأَضْحَى
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اَللهُ أَكْبَرُ × 9 , كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ والْإِسْلَام, وَأَرْشَدَنَا طُرُقَ النَّجَاةِ وسُبُلَ السَّلاَمِ، وَأَهْدَانَا بِهَدِيَةِ الْعِيْدَيْنِ كُلَّ عَام, اَللهُ أَكْبَرُ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْن، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْن, , اَللهُ أَكْبَرُ, وَ صَلَىّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَ الْوَفَا،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيم
اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin Rohimakumulloh
Mari dalam kesempatan yang penuh berkah ini kita bersama-sama berusaha meningkatkan ketakwaan kita. Yakni melaksakan perintah Alloh SWT dan menjauhi larangan-NYA dengan memurnikan jiwa pengabdian diri semata kepada Alloh SWT (yakni dengan ikhlas LILLAHI TA’ALA atau menerapkan kandungan “LAA ILAAHA ILLALLOOH”. Disamping itu juga meyakini dan merasa dalam hati bahwa tiada daya dan kemampuan apapun di alam ini, termasuk pada diri kita, melainkan hakikatnya hanya dari Alloh SWT. Yaitu menerapkan kandungan LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH. Istilah lain kita menerapkan LILLAH-BILLAH
Disamping itu juga kita berniat ITTIBA’ LIRROSUL Yakni mengikuti tuntunan dan mentaati Rosululloh SAW serta selalu merasa memperoleh JASA dan TARBIYAH ROHANIYAH dari Rosululloh SAW yang diutus sebagai ROHMATAL LIL’ALAMIIN. Istilah lain menerapkan LIRROSUL-BIRROSUL
Penerapan-penerapan tersebut sebagai realisasi penjiwaan dua kalimat syahadat
أشْهَدُ أَنْ لَّآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْل الله
اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin Rohimakumulloh
ALLOH SWT Maha Murah, Maha Belaskasihan kepada hamba-Nya khususnya ummat Rosululloh SAW yaitu ummat Islam. Diantara bukti kemurahan Alloh SWT adalah selalu memberi kesempatan bagi hamba-Nya yang berupa berbagai keistimewan dalam waktu-waktu tertentu agar mereka memperoleh lebih banyak kebahagiaan di dunia dan akhirat serta cepat-cepat lari kembali kepada-Nya untuk memenuhi panggilan ”FAFIRRUU ILALLOH” yang artinya “larilah kembali kepada Alloh SWT”.(Q.S. Adz-Dzariyat 56). Seperti halnya saat ini. Alloh SWT telah menjadikan bulan Dzilhijjah ini tempat berbagai karunia bagi hamba-Nya.
Mari kita renungkan. Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu dari 4 bulan mulia dari 12 bulan/setahun. Pada sepuluh hari pertama ummat Islam disunnahkan memperbanyak amal ibadah sunnah termasuk puasa sunnat mulai tanggal 1 sampai tanggal 7 Dzulhijjah. Tanggal 8-nya disunnahkan puasa TARWIYAH yang diantara faedahnya akan diampuni dosa-dosa setahun sebelumnya. Berikutnya tanggal 9 Dzulhijjah, hari Arofah, Barang siapa berpuasa di hari itu, dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun berikutnya akan diampuni oleh Alloh SWT. Lebih dari itu, pada hari Arofah, Jamaah haji, mulai waktu Dhuhur, Waku Saudi Arabia atau sekitar jam 16.00 WIB, mulai melaksanakan wuquf di padang Arofah. Waktu itu termasuk waktu mustajab. Yakni do’a-do’a diijabahi oleh Alloh SWT, Untuk mendapatkan barokah wukufnya jamaah haji dan memanfaatkan waktu mustajab hendaknya bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji ikut berdo’a atau bermujahadah bersamaan dengan wuqufnya jamaah haji tersebut.
Malam harinya adalah malam IDUL ADLHA. Barangsiapa yang menghidupkannya dengan memperbanyak amal ibadah, dzikir, takbir, tasbih, tahmid dan mujahadah hatinya akan tetap dihidupkan oleh Alloh SWT pada saat umumnya manusia hatinya mati. Itu semua jika dilaksanakan dengan ikhlas LILLAH dan iman BILLAH seperti di atas.
اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin Rohimakumulloh
Pada pagi harinya tanggal 10 Dzulhijjah, ya saat ini di Indonesia dan sekitarnya, ummat Islam seluruh dunia disunnahkan melaksanakan Sholat Idil Adlha sebagaimana kita lakukan ini. Mari kita ikuti sampai selesai do’a khutbah nanti.
Setelah selesai shalat Idil Adlha ini adalah waktunya penyembelihan kurban bagi mereka yang dikarunia kelebihan rizki untuk berkorban. Waktunya sampai akhirnya hari tasyriq, yaitu besuk hari Senin sore.
Qurban dalam Islam adalah bentuk ibadah yang berupakan hewan yang disembelih dan dibagikan pada orang lain. Ibadah Qurban adalah salah satu ibadah yang memiliki nilai sejarah dan historitas yang sangat tinggi dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimas salam. Hingga masa Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, ibadah Qurban tetap disyari’atkan dan diikuti pelaksanaannya sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman nanti.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan qurban yang perlu diketahui:

  1. Berkorban pada hari raya idul adlha: menurut madzhab Syafi’I hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang dipertegas). Tapi menurut madzhab Hanafi hukumnya wajib bagi orang yang mampu.
  2. Hewan untuk qurban harus sudah memenuhi syarat shahnya digunakan qurban, yaitu unta yang berumur 5 tahun memasuki tahun ke 6, lembu/kerbau umur 2 tahun memasuki tahun ke 3, kambing umur 1 tahun memasuki tahun ke 2, dan domba/biri-biri bisa kurang lebih umur 1 tahun.
  3. Kondisi hewan: yang sehat, gemuk, tidak cacat seperti pincang, terpotong telinga atau ekornya, tidak terlalu kurus, dan terlalu tua.
  4. Sebaiknya hewan milik/ternaknya sendiri. Kalau pembelian harus dengan harta yang halal
  5. Kecukupan korban: seekor kambing untuk seorang dan seekor unta, lembu atau kerbau bisa untuk 7 orang. Dari masing-masing yang berqurban sebaiknya menambahkan niat sekeluarganya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rosululloh SAW.
  6. Waktu penyembelihan qurban adalah setelah selesainya sholat ‘idil adlha sampai akhir hari tasyriq (tgl 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
  7. Bagi yang memungkinkan untuk menyembelih qurban dan membagikan sendiri sebaiknya ditangani sendiri. Tapi kalau tidak mungkin harus diserahkan kepada orang lain dengan syarat MUSLIM (orang Islam) yang mengetahui hukum dan aturan penyembelihan qurban. Lebih tepat kalau dibentuk Panitia Penanganan qurban.
  8. Cara pembagian daging qurban:
    (1) Kalau qurbannya Wajib karena nadzar; Seluruhnya harus disedekahkan tanpa sisa. Yang berkorban dan keluarga yang dinafaqahi tidak boleh makan sedikitpun.
    (2) Kalau qurban sunnah (bukan nadzar) cara pembagiannya: sebagian untuk yang berqurban dan keluarganya dan selainnya disedekahkan kepada masyarakat. Sebaiknya mendahulukan fakir miskin.
  9. Tidak boleh menjual sebagian dari qurban, baik yang nadzar maupun yang sunnah. Misalnya kulit, kepala, dll. Begitu pula tidak boleh menggunakannya sebagai upah/bayaran bagi yang menyembelih atau memboleng, pekerja, dll. Jika terpaksa tidak ada yang mau menerima kulit tersebut, bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain seperti dibuat terbang, bedug, dan lain sebagainya. Itupun jika tidak dari kurban nadzar. Kalau kurban nadzar atau kurban wajib harus diberikan semuanya kepada orang lain.
    Rosululloh SAW bersabda:
    مَنْ بَاعَ جِلْدَ أُضْحِيَتِهِ فَلَا أُضْحِيَةَ لَهُ رَوَاهُ الْحَاكِمُ
    Artinya, “Barangsiapa yang menjual kulit kurbannya, maka tidak ada kurban bagi dirinya. Artinya dia tidak mendapat pahala yang dijanjikan kepada orang yang berkurban atas pengorbanannya,” (HR Hakim)
    اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
    Ma’asyirol muslimin Rohimakumulloh
    Dalam kesempatan kita berkumpul pada saat yang penuh berkah ini mari kita berdoa “Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan berkah-Nya pada seluruh makhluq ciptaan-Nya, khususnya pada bangsa dan negara kita ini, sehingga covid-19 corona segera diganti dengan karunia-Nya yang terbaik bagi bangsa dan negara kita. Aamiin.
    بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ في الْقُرْآنِ الْكَرِيْم وَجَعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ الَّذِيْنَ يَشْفَعُ لَهُمْ وَيُرَبِّيْهِمْ رَسُوْلُ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَفَاعَةً وَّتَرْبِيَةً خَآصَّتَيْنِ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. آمِيْن
    وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن
    الخطبة الثانية
    اللهُ أَكْبَرُ,× 7 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
    اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِـهَذِهِ الصَّبِيْحَةِ الْمُبَارَكَةِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي اْلأَنْوَارِ السَّاطِعَةِ , وَعَلَى آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِيْنَ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
    أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ تَكُوْنُوْا عِنْدَهُ مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ , وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى خَاتَمِ النَّبِيّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْن، فَقَدْ أَمَرَكُمْ بِذَلِكَ الرَّبُّ الْكَرِيْمُ فَقَالَ قَوْلاً كَرِيْمًا: إِنَّ اللَّهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أجَمْعَيْن. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وِالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ،
    اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَآءَ وَالْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ وَالْفَحْشَآءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
    اللّهُمَّ إنَّكَ آمِنٌ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ, وَكُلُّ شَيْئٍ خَآئِفٌ مِنْكَ, فَبِأَمْنِكَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ وَخَوْفِ كُلِّ شَيْئٍ مِنْكَ آمِـنَّا مِمَّا نَخَافُ وَنَـخْذَرُ (يَا لَطِيـْف × 3) اُلْطُـفْ بـِنَا فِى أُمُوْرِنَا كُلِّـهَا كَـمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى وَرَضِّنَا فِى دُنْيَانَا وَآخِــرَتِنَا
    (يَا سَــتَّارْ ×7) أُسْـتُرْنَا بِسَتْرِكَ الَّذِىْ سَتَرْتَ بِهِ عَلَى ذَاتِكَ فَـلَا عَيْنٌ تَرَاكَ وَلَا يَدٌ تَصِلُ إِلَيْكَ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّ‌احِمِيْن, وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَآئِمَةْ , نَسْأَلُكَ بِـهَا يآأللهْ, يآأللهْ, يآأللهْ, مِنْ لَدُنْكَ قُلُوْبًا صَافِيَةْ, وَعُلُوْمًا نَافِعَةْ, وَأَعْمَالًا مَقْبُوْلَةْ, وَذُنُوْبًا مَغْفُوْرَةْ, وَأُمُوْرًا مُيَسَّرَةْ, وَأَرْزَاقًا وَاسِعَةً مُبَارَكَةْ, وَحَوَآئِجَ مَقْضِيَةْ, وَالْعَفْوَ وَالْعَافِيَةْ, وَالْمُعَافَةَ الدَّآئِمَةْ, فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةْ, وَتَمَامَ التَّوْفِيْقِ وَالإِسْتِقَامَةَ التَّآمَّةْ, وَذُرِّيَّةً طَيِّبَةْ, وَحُسْنَ الْخَاتِمَةْ (وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَرَضِّنَا يَارَبَّنَا × 3) لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ لَهُ حُقُوْقٌ عَلَيْنَا وَلِجَمِيْعِ مَنْ عَمِلَ بِـهَذِهِ الصَّلَوَاتِ الْوَاحِدِيَّةِ وَمَنْ أَعَانَ عَلَيْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّة, بِجَاهِ النَّبِيِّ كَاشِفِ الْغُمَّةِ, وَهَادِي اْلأُمَّةْ , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ عَدَدَ كُلِّ شَيْئٍ, بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن. .
    عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإيِتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، اُذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُاللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Selamat Berkhutbah Semata-mata karena Alloh SWT. Semoga bermanfaat bagi ummat.

Madiun, 27 Romadlon 1437 H – 1 Juli 2016
Madiun, 8 Dzulhijjah 1441
29 Juli 2020

Penulis
ZAINUDDIN TAMSIR

Demikian sekilas tentang TEKS KHUTBAH IDUL ADLHA semoga bermanfaat bagi yang bertugas menjalankannya, semoga para khotib di beri kemudahan dalam menjalankan tugasnya Aamiin

Baca juga :

Mohon Perhatian:
Bagi yang menggunakan khutbah ini dimohon:

  1. Mengadakan penyongsongan dengan berdo’a atau mujahadah sebelum berkhotbah.
  2. Mentela’ah dan memahami isi dan maksudnya sebelum dikhutbahkan agar lebih konsentrasi dan bisa menjiwai terhadap apa yang disampaikan.
  3. Tidak harus semuanya dikhutbahkan jika situasi tidak memungkinkan. Bisa diambil yang dianggap sesuai dengan situasi dan kondisi Jamaah. Hanya saja jika ingin mengurangi sebagian, sebaiknya diberi tanda sebelumnya.
  4. Doanya panjang. Bisa diambil sebagian saja sesuai dengan sikon. Di dalamnya ada do’a keamanan (Hijib Aman), bisa diamalkan setiap hari. Bacaan “YAA SATTAAR” bisa diperbanyak sampai puluhan, ratusan atau ribuan kali.
  5. Bagi yang khutbahnya menggunakan Bahasa daerah silakan menterjemahkan sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here