Cara Membangun Ekonomi Syariah Dalam Keluarga

0
922
Membangun Ekonomi Dalam Keluarga

Bagaimana agar ekonomi keluarga terbangun dengan baik?. Bagaimana jika sumber penghasilan hanya ada di suami?. Jika dalam keluarga sumber penghasilan hanya satu, sementara pengeluaran banyak, masih harus bayar kontrakan, bayar listrik, bayar sekolah anak, uang belanja bulanan, dan lain sebagainya.
Dan lebih nekatnya, ngredit mobil padahal masih pegawai kontrak. Sebentar lagi ekonomi keluarga tersebut akan jebol itu adalah contoh keluarga dengan ekonomi yang acak-acakan tak terarah. Jika kita dalam keadaan tersebut bukan tidak mungkin akan keluar kata-kata “Jatuh cinta dengan perasaan, mempertahankannya pakai penghasilan”. Lalu bagaimana cara membangun ekonomi keluarga dengan baik dan terarah?. Kita punya teori klasik, membangun ekonomi dengan cara menambah cash flow atau sering disebut uang masuk.
Jika suami bekerja misalnya, lalu sang istri memanfaatkan waktu luangnya untuk pengembangan hobi yang menghasilkan uang, atau membuka jasa online, jualan online, atau membuka warung di rumah, tentu saja rumah tangga ini memiliki dua pendapatan. Saat waktu libur sang suami sabtu atau minggu bisa digunakan untuk mbuka les privat, atau mengajar sepak bola, bela diri, dan lain sebagainya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Memanfaatkan hobi sebagai sumber uang di sela pekerjaan nya sebagai seorang pegawai. Dan akan menjadikan sumber pendapatan suami menjadi dua income bahkan lebih.

Baca Juga : Saatnya Pemuda Milenial Menciptakan Lapangan Kerja

Ingat, bukan hanya bekerja yang kita butuhkan, disamping itu juga perlu strategi menyimpan aset. Percuma kita mengumpulkan asset sebanyak mungkin jika kita masih berperilaku konsumtif, atau bahkan salah dalam manajemen keuangan. Menabung, tabunglah sumber penghasilan tersebut, jangan banyak menyimpan uang di bank jika takut terkena inflasi, kita tahu bahwa uang bias sangat tidak berharga saat keadaan seperti di venezuela, cara aman nya adalah tabung dengan emas batangan, bukan emas perhiasan jika dirasa pengasilan masih belum cukup untuk membeli tanah. 
Karena fungsi emas batangan dan emas perhiasan jauh berbeda. Emas perhiasan fungsinya hanya untuk pergi ke kondangan dan hanya sebagai hiasan, jika dijual akan turun harganya, berbeda dengan emas batangan yang nilainya selalu naik meskipun bertahap. Jika dirasa uang cukup buat beli tanah, maka investasikan ke tanah. Jadikan sebagai lahan peternakan, yang dimana anak-anak bisa membantu usaha tersebut, sekaligus belajar berwirausaha sejak dini.
Dari sana kita memiliki sumber penghasilan minimal 4, yakni income dari suami dua, dari istri satu, dari peternakan satu. Bisa juga memanfaatkan rumah yang memiliki kamar lebih untuk penginapan, kita bisa bekerja sama dengan berbagai pasar online. Dari sana keluarga bisa memanfaatkan setiap jengkal assetnya, tidak hanya bersumber satu saja. Ketika income semakin bertambah, bisa dilakukan investasi terus menerus dengan menambah lahan, membangun kos-kosan.

Baca Juga : Cara Membangun Ekonomi Syariah Dalam Keluarga

Coba muali dari sekarang kita mengaudit diri kita masing-masing, bagaimana ekonomi keluarga kita, apakah masuk daftar amburadul tanpa arah atau masuk daftar pembangunan ekonomi keluarga terarah. Jangan lupakan hal yang paling penting, sedekah dari sumber penghasilan, jujur saja kita berusaha keras, jika Allah tak meridhoi kita bias apa?. 
Bukankah yang membedakan kita dengan yang lain adalah kepercayaan kita pada hitungan matematika Allah?, jika menurut kita satu ditambah satu adalah dua, maka kita akan mentok di dua, jika kita melibatkan matematika Allah maka satu bias menjadi sepuluh bahkan sampai tujuh ratus. Jujur pada diri sendiri, jika memang kita masih dalam ekonomi amburadul, kita bisa mulai memperbaiki dari sekarang.

Baca Juga : 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here